Tautan-tautan Akses

Video Militer Israel Tunjukkan Bantuan Memasuki Gaza Lewat Penyeberangan Kerem Shalom


Sebuah truk yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza melaju di area inspeksi di penyeberangan Kerem Shalom di Israel selatan, 14 Maret 2024. (Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Sebuah truk yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza melaju di area inspeksi di penyeberangan Kerem Shalom di Israel selatan, 14 Maret 2024. (Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

Militer Israel pada Rabu (8/5) mengatakan pihaknya telah membuka kembali penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza, terminal utama masuknya bantuan kemanusiaan yang ditutup pada akhir pekan setelah serangan roket Hamas menewaskan empat tentara Israel di dekatnya.

COGAT, badan pertahanan Israel yang bertugas memfasilitasi bantuan ke Gaza, merilis sebuah video pada hari Rabu yang menunjukkan truk-truk bantuan memasuki penyeberangan Kerem Shalom.

Masih belum jelas apakah bantuan tersebut benar-benar didistribusikan di Gaza.

Video tersebut memperlihatkan truk-truk memasuki area penyeberangan sepanjang 1 kilometer tempat muatan diturunkan.

Setelah bantuan diturunkan, pengemudi Palestina dari sisi lain penyeberangan harus mengambil bantuan tersebut dan mengantarkannya ke tujuan distribusi di Gaza.

Bantuan yang diperiksa oleh Israel terkadang menunggu semalaman, sebelum dapat diteruskan ke lokasi distribusi.

PBB mengatakan mereka menghentikan semua operasi pada pukul 16.30 waktu setempat untuk tujuan keamanan karena gangguan ketertiban umum dan serangan udara pada malam hari.

Penyeberangan penting Gaza di Rafah tetap ditutup pada hari Rabu setelah pasukan Israel merebutnya sehari sebelumnya.

Rafah telah menjadi saluran penting bagi bantuan kemanusiaan sejak awal perang dan merupakan satu-satunya tempat di mana orang dapat masuk dan keluar.

Israel kini mengendalikan seluruh penyeberangan perbatasan Gaza untuk pertama kalinya sejak menarik pasukan dan pemukim dari wilayah tersebut hampir dua dekade yang lalu.

Perang di Gaza telah mendorong sekitar 80% dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut meninggalkan rumah mereka dan menyebabkan kerusakan besar pada apartemen, rumah sakit, masjid dan sekolah di beberapa kota.

Jumlah korban tewas di Gaza telah melonjak menjadi lebih dari 34.500 orang, menurut pejabat kesehatan setempat yang dikelola Hamas.

Perang dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 250 lainnya. Israel mengatakan militan masih menyandera sekitar 100 orang dan jasad lebih dari 30 orang lainnya. [lt/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG